Selamat Datang!!!

Admin - Selamat datang di blog PMK STAN Angkatan '05

Selamat menikmati isi dari blog ini

Semoga dapat menjadi berkat bagi kita semuanya

dan mampu menjadi media komunikasi yang efektif

"Kamu sangat berarti

Istimewa dihati

Selamanya rasa ini

Jika tua nanti

Kita tlah hidup masing-masing

Ingatlah hari ini"

BEKERJA : SEBUAH KESEMPATAN BESAR

on Jumat, 06 Maret 2009

9. Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah m emanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib: 10. kamu, yang dahulu bukan umat Allah, tetapi yang sekarang telah menjadi umat-Nya, yang dahulu tidak dikasihani tetapi yang sekarang telah beroleh belas kasihan (1 Petrus 2:9-10)

John Wyatt, berkata “ Dalam situasi dunia saat ini, maka tempat yang terbaik untuk menjalin persahabatan dengan non Kristen adalah tempat kita bekerja. Bekerja akan memberikan kepada kita kesempatan yang besar dan tak tertandingi untuk kesaksian kristiani kita.” Tempat kerja adalah kunci untuk memperbaharui lingkungan (society) bagi Kristus. Dan ini bukanlah ide yang baru, pada tahun 1945 di Inggris dikenal suatu dokumen berjudul “Menuju pertobatan negara Inggris”.


Dalam dokumen tersebut tercantum kalimat sbb: “Kita memiliki keyakinan yang kuat bahwa Inggris tidak akan pernah diperbaharui (bertobat), sampai orang-orang awam menggunakan kesempatan mereka sehari-hari melalui berbagai profesi, dan pekerjaan mereka untuk bersaksi” Hal ini masuk akal. Kunci penginjilan adalah relasi antar pribadi. Dan tempat dimana orang bertemu dan berelasi adalah tempat pekerjaan. Saudara tidak perlu datang untuk mengetuk pintu, mengundang dalam KKR, tetapi mereka ada di sekitar saudara . Bukan hanya 1 atau 2 jam tetapi mungkin sampai berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun saudara akan punya kesempatan untuk bertemu dengan mereka. Dunia kerja, memberikan suatu kesempatan yang besar untuk kita memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Allah. Melalui pembicaraan, sikap dan tindakan kita mengkomunikasikan nilai dan kredibilitas, dan relefansi Kekristenan dalam setiap aspek kehidupan nyata.

Pelayanan Persekutuan Alumni Kristen Jakarta (PAKJ) merindukan “Adanya alumni-alumni yang hidup mengenal Kristus, menjadi murid Tuhan yang taat, tangguh dan menjadi teladan sehingga hidupnya menjadi berkat yang nyata bagi keluarga, gereja dan masyarakat.” Kita rindu Alumni-alumni yang telah menikmati pelayanan mahasiswa, boleh terus bertahan dan tidak larut dalam segala tantangan di dunia pekerjaan. Di tengah kondisi Indonesia yang menghadapi berbagai macam krisis. Dan yang paling parah adalah krisis keteladanan. Kita merindukan, masyarakat Indonesia akan diterangi oleh para ekonom, para insiyur, para dokter, para ahli lingkungan, para peneliti, para guru dan dosen, para sutradara, para karyawan dan karyawati yang mengasihi Tuhan lebih dari segalanya dan membenci dosa lebih dari segalanya. Kalau saya bertemu dan sharing dengan beberapa alumni tentang pekerjaan mereka, kadang saya sungguh senang dan bangga apabila mereka berani untuk bersikap, berpegang pada prinsip, rela menderita, terus terlibat pelayanan. Walaupun kadang mereka mengeluh akan beratnya pergumulan dan tuntutan nilai duniawi, namun saya cukup senang karena hal tersebut berarti saat ini mereka tetap terus berusaha dan berjuang. Dan sebaliknya, saya sangat sedih ketika bertemu beberapa alumni yang mundur, yang kumpul kebo, yang larut dalam nilai-nilai duniawi dan kehilangan idealis mereka. Ditengah kondisi Indonesia yang semarawut dan tanpa kepastian ini, marilah kita berdoa agar Tuhan menggerakkan ribuan alumni yang berdedikasi, berdisiplin dan beriman untuk kembali membangun bangsa ini.

Untuk beberapa tahun ini PAKJ menfokuskan pelayanan kepada alumni muda. Mengapa? Hal ini, karena menurut kami setiap lulusan baru akan melewati masa-masa transisi yang sulit (Critical transision). Jauh lebih mudah lulus dari Perguruan Tinggi, karena segala sesuatu yang terukur dan pasti. Namun memasuki kehidupan alumni, segala sesuatunya seolah berubah menjadi tidak pasti. Pada saat wisuda saya sungguh senang, perjuangan berat dalam membuat skripsi telah usai, saya berpikir wah enak, tidak ada lagi tugas, tidak ada lagi praktikum, tidak ada lagi ujian, dll. Namun hanya beberapa saat setelah itu, saya mulai diliputi oleh kebingungan mau kemana saya, mau mengerjakan apa, di mana saya dapat menemukan pekerjaan yang cocok. Kita akan mulai memasuki pengalaman tidak lulus seleksi, tidak dipanggil, susah, bosan, dan jenuh mencari pekerjaan. Alumni baru akan menghadapi kondisi yang tiba-tiba berubah.
  1. Dari lingkungan yang memegang prinsip ( prinsip-prinsip kebenaran yang banyak dibagikan saat pembinaan di kampus yang dipegang oleh seorang mahasiswa Kristen) ke lingkungan yang penuh dengan kompromi, budaya perusahaan yang money oriented, teman-teman yang tidak bersahabat, curang, korupsi dll. Dunia yang sehari-harinya dihadapi adalah dunia yang menawarkan kenikmatan dunia
  2. Dari teman-teman KK yang dekat, ke teman-teman yang baru di kantor. Biasanya teman-teman PMK mulai menghilang satu persatu dengan berbagai kesibukannya, dengan demikian persekutuan yang erat dengan saudara seiman dan mendukung pertumbuhan rohani mulai hilang. Kost yang baru, kota yang baru, dll. Sehingga wajar kalau banyak alumni baru yang merasa kesepian karena sudah mulai jarang bertemu teman-teman, persekutuan juga sudah tidak ada dan di lingkungan yang baru sulit untuk menemukan teman-teman yang sehati sepikir.
  3. Tuntutan meningkat. Keluarga menuntut untuk segera bekerja dan ikut ambil bagian dalam keuangan keluarga. Gereja menuntut untuk alumni mengambil peranan/melayani di Gereja. Diri sendiri menuntut untuk bisa mewujudkan harapan-harapan orang tua, cita-cita sendiri, kesuksesan, karir yang bagus, dsb.
  4. Pertumbuhan rohani mandek atau bahkan menurun karena semakin sibuknya dengan pekerjaan, semakin sedikit waktu untuk berdoa, saat teduh apalagi untuk PA pribadi.
Kondisi ini juga diperburuk karena tidak ada atau belum menemukan wadah persekutuan ataupun wadah pertumbuhan bersama teman seiman seperti KTB. Pembinaan rohani sulit didapat. Gereja kurang memperhatikan kebutuhan alumni. Persekutuan kantor masih jarang (masih sedikit kantor yang memiliki persekutuan). 5. Bagi yang belum mempunyai pasangan, bergumul untuk menemukan pasangan hidup. 6. Bergumul dengan cita-cita atau harapan diri sendiri untuk sukses, menyenangkan hati orang tua dan keluarga. 7. Bergumul dalam mengetahui kehendak Tuhan dimana dan bagaimana dapat berperan yang tepat dalam Gereja, masyarakat dan negara. Masa-masa awal seorang alumni bekerja menjadi masa yang sangat menentukan seperti apa saudara nantinya dan bagaimana rekan-rekan anda menilai saudara. Ketika saudara mulai kompromi dengan dosa diawal tahun pekerjaaan saudara, maka akan begitulah selanjutnya. Kiranya melalui keterlibatan alumni-alumni pelayanan Siswa, Mahasiswa, Medis dalam dunia kerja, lingkungan (society) dapat diperbaharui, dan perbuatan Allah yang ajaib terus diberitakan.

Daniel Adipranata

0 komentar:

Posting Komentar